TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Waluyo Dwi Asmoro,
pria asal Kabupaten Malang, Jawa Timur masih berharap peluang dirinya jadi
Aparatur Sipil Negara (ASN).
Waluyo sudah mengabdi selama mengabdi selama
16 tahun di Kota Gorontalo. Sampai kini ia masih memimpikan pemerintah membuka
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan PNS.
Dia pertama kali merantau ke Gorontalo pada
2007 silam setelah lulus kuliah dan menjadi guru sekolah dasar (SD) di Kota
Gorontalo.
Setelah sekian lama menetap, dirinya
memutuskan untuk menikah dan membangun rumah tangga. Waluyo kini tinggal
bersama istri dan satu anaknya di Kelurahan Dulomo, Kota Gorontalo.
Saat ini Waluyo aktif mengajar guru agama
Budha di SD 41 Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Dia juga menjadi pimpinan agama
(Pandita) di Vihara Buddha Dharma Gorontalo.
Waluyo mengaku merasa kesulitan memenuhi
kebutuhan hidup bersama anak dan istrinya.
"Awal mula saya masuk, gaji saya hanya
150 ribu per bulannya," ucap Waluyo saat diwawancarai oleh TribunGorontalo.com, (28/9/2023),
Namun seiring berjalannya waktu, gajinya terus
naik walau statusnya masih sebagai honorer.
Meski begitu, Pandita ini merasa bahwa gaji
yang dia terima masih sangat kurang dari apa yang ia harapkan.
Dirinya beberapa kali menghadap ke Wali Kota
Gorontalo hingga ke Gubernur Gorontalo.
Tujuannya tidak lain adalah mempertanyakan
soal kuota penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) dan
pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Gorontalo.
"Dari sejak 2007 sampai terakhir kemarin,
kuota P3K untuk guru agama Budha sama sekali
tidak ada," ungkapnya.
Padahal, Waluyo mengaku dia satu-satunya guru
agama Budha di Provinsi Gorontalo.
Bahkan katanya, kuota untuk guru agama Budha
di provinsi lain sangat banyak.
Sampai saat ini Waluyo masih berharap
pemerintah membuka kuota P3K untuk guru agama
Budha.
Dia bersama tiga rekannya setiap hari sibuk
melakukan perawatan dan pemeliharaan di Vihara. Di sisi lain, Waluyo mengaku
senang budaya toleransi di Kota Gorontalo.
"Meski kita disini manoritas dan berada
di antara rumah ibadah lain, tapi rasa saling menghargai satu sama lain sangat
dijunjung tinggi," tutupnya.
(TribunGorontalo.com/Herjianto)
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan
judul 16 Tahun jadi Honorer, Waluyo Dwi Asmoro Impikan Pemkot Gorontalo Buka
P3K Guru Agama Budha, https://gorontalo.tribunnews.com/2023/09/28/16-tahun-jadi-honorer-waluyo-dwi-asmoro-impikan-pemkot-gorontalo-buka-p3k-guru-agama-budha?fbclid=IwAR3eejENLIb34vln6QL9LjZXezGeDt_fsiIjaV5sHr-xuIdhAi2nEAaRP88.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: fadri kidjab