Berbagi Praktik Baik

Model PBL (Media Canva, Croombook, Kahoot, Mentimeter) di SDN No.41 Hulonthlangi Gorontalo.

Karya Kelas V

Hasil Karya Kelas V SDN 41 Hulonthalangi Tahun 2023.

ARCA BUDDHA CHINNARA

Arca Buddha Chinnara Lantai 3 Vihara Buddha Dharma Gorontalo.

Pentas Seni "Ibuku Pahlawanku"

Pentas Seni Sekolah Minggu Buddha Guna Dharma.

Siswa Buddha 41

Siswa Agama Buddha SDN No. 41 Hulonthalangi Gorontalo Tahun Ajaran 2023/2024

Kamis, 28 Desember 2023

Kisah Dua Orang Sahabat

 

DHAMMAPADA I, 19-20

        Suatu ketika terdapat dua orang sahabat yang berasal dari keluarga terpelajar, dua bhikkhu dari Savatthi. Salah satu dari mereka mempelajari Dhamma yang pernah dikhotbahkan oleh Sang Buddha, dan sangat ahli/pandai dalam menguraikan dan mengkhotbahkan Dhamma tersebut. Dia mengajar lima ratus bhikkhu dan menjadi pembimbing bagi delapan belas group daripada bhikkhu tersebut.

Selasa, 26 Desember 2023

Kisah Sumanadevi

Dhammapada I, 18

Dekat Savatthi, di rumah Anathapindika dan rumah Visakha, dua ribu bhikkhu memperoleh pelayanan setiap hari.

        Di rumah Visakha, dana makanan diatur pemberiannya oleh cucu perempuannya. Di rumah Anathapindika, pengaturan dana makanan dilakukan, pertama oleh anak perempuan Anathapindika tertua, kemudian oleh anak perempuan kedua, dan akhirnya oleh Sumanadevi, anak perempuan yang termuda. Kedua saudara perempuannya yang lebih tua mencapai tingkat kesucian sotapatti dengan mendengarkan Dhamma, setelah melayani dana makan para bhikkhu. Sumanadevi melakukan lebih baik dan ia mencapai tingkat kesucian sakadagami.

        Suatu ketika Sumanadevi jatuh sakit, dan di tempat tidurnya ia memohon kehadiran ayahnya. Ayahnya datang, ia memanggil langsung ayahnya sebagai "Adik laki-laki" (kanitha bhatika), kemudian ia meninggal dunia.

        Istilah panggilan itu membuat ayahnya khawatir, gelisah, dan berduka cita, memikirkan bahwa putrinya telah menggigau dan tidak dalam waktu kesadaran yang tepat pada saat kematiannya. Ia menghampiri Sang Buddha, dan menceritakan perihal putrinya, Sumanadevi.

        Sang Buddha berkata kepada orang kaya yang berbudi luhur itu bahwa putrinya telah dalam kesadaran dan sepenuhnya tenang pada saat ia meninggal dunia. Sang Buddha juga menjelaskan bahwa Sumanadevi telah menyebut ayahnya dengan sebutan "adik laki-laki" karena ia mencapai tingkat kesucian yang lebih tinggi daripada tingkat kesucian ayahnya. Ia adalah seorang sakadagami sedangkan ayahnya hanya seorang sotapanna. Anathapindika juga diberitahu bahwa Sumanadevi telah dilahirkan kembali di surga Tusita.

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 18 berikut:

Di dunia ini ia bahagia, di dunia sana ia berbahagia; pelaku kebajikan berbahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, "Aku telah berbuat bajik", dan ia akan lebih berbahagia lagi ketika berada di alam bahagia.

Kamis, 02 November 2023

Rabu, 01 November 2023

Pengumuman Kandidat 5 Besar Calon Duta Teknologi Tahun 2023

Berikut adalah pengumuman hasil kandidat 5 besar calon duta teknologi setiap provinsi di indonesia

 

Selasa, 31 Oktober 2023

16 Tahun jadi Honorer, Waluyo Dwi Asmoro Impikan Pemkot Gorontalo Buka P3K Guru Agama Buddha

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Waluyo Dwi Asmoro, pria asal Kabupaten Malang, Jawa Timur masih berharap peluang dirinya jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Waluyo sudah mengabdi selama mengabdi selama 16 tahun di Kota Gorontalo. Sampai kini ia masih memimpikan pemerintah membuka Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan PNS.

Dia pertama kali merantau ke Gorontalo pada 2007 silam setelah lulus kuliah dan menjadi guru sekolah dasar (SD) di Kota Gorontalo.

Setelah sekian lama menetap, dirinya memutuskan untuk menikah dan membangun rumah tangga. Waluyo kini tinggal bersama istri dan satu anaknya di Kelurahan Dulomo, Kota Gorontalo.

Saat ini Waluyo aktif mengajar guru agama Budha di SD 41 Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Dia juga menjadi pimpinan agama (Pandita) di Vihara Buddha Dharma Gorontalo.

Waluyo mengaku merasa kesulitan memenuhi kebutuhan hidup bersama anak dan istrinya.

"Awal mula saya masuk, gaji saya hanya 150 ribu per bulannya," ucap Waluyo saat diwawancarai oleh TribunGorontalo.com, (28/9/2023), 

Namun seiring berjalannya waktu, gajinya terus naik walau statusnya masih sebagai honorer.

Meski begitu, Pandita ini merasa bahwa gaji yang dia terima masih sangat kurang dari apa yang ia harapkan.

Dirinya beberapa kali menghadap ke Wali Kota Gorontalo hingga ke Gubernur Gorontalo.

Tujuannya tidak lain adalah mempertanyakan soal kuota penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) dan pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Gorontalo.

"Dari sejak 2007 sampai terakhir kemarin, kuota P3K untuk guru agama Budha sama sekali tidak ada," ungkapnya.

Padahal, Waluyo mengaku dia satu-satunya guru agama Budha di Provinsi Gorontalo.

Bahkan katanya, kuota untuk guru agama Budha di provinsi lain sangat banyak.

Sampai saat ini Waluyo masih berharap pemerintah membuka kuota P3K untuk guru agama Budha.

Dia bersama tiga rekannya setiap hari sibuk melakukan perawatan dan pemeliharaan di Vihara. Di sisi lain, Waluyo mengaku senang budaya toleransi di Kota Gorontalo.

"Meski kita disini manoritas dan berada di antara rumah ibadah lain, tapi rasa saling menghargai satu sama lain sangat dijunjung tinggi," tutupnya.

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto)



Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul 16 Tahun jadi Honorer, Waluyo Dwi Asmoro Impikan Pemkot Gorontalo Buka P3K Guru Agama Budha, https://gorontalo.tribunnews.com/2023/09/28/16-tahun-jadi-honorer-waluyo-dwi-asmoro-impikan-pemkot-gorontalo-buka-p3k-guru-agama-budha?fbclid=IwAR3eejENLIb34vln6QL9LjZXezGeDt_fsiIjaV5sHr-xuIdhAi2nEAaRP88.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: fadri kidjab

 


Senin, 30 Oktober 2023

SMKN 4 Semarang Gerak Cepat Adakan Rencana Tindak Lanjut

 

Sebagai tindak lanjut Workshop Peyelarasan Kurikulum Berbasis Dunia kerja yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2023 , Pada Hari ini diadakan Paparan Kurikulum yang sudah disinkronkan dan ditelaah industry mitra SMKN 4 Semarang oleh para ketua program keahlian yang ada di SMKN 4 Semarang, melalui workshop Hasil Sinkronisasi Kurikulum dengan industry bertempat di Aula SMKN 4 Semarang pukul 08.00 sampai dengan 13.00 WIB.

Para Ketua 7 Program Keahlian yang terdiri Sunarko,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Elektronika, Ahmad Fauzi,S.Ds selaku Ketua Program Animasi, Isa Ismail,S.Pd selaku Ketua Program Teknik Mesin, Subandi,ST Selaku Ketua Program Teknik Otomotif, Ardi Kurniawan S.Kom Selaku Ketua Program Desain Komunikasi Visual, Suhartono,S.Pd selaku Ketua Program Teknik Ketenagalistrikkan dan Budi Ciputra,S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan.

Acara yang dikemas untuk mensosialisasikan kurikulum kepada seluruh warga sekolah meliputi pendidik dan tenaga kependidikan memfokuskan pada materi kurikulum yang telah diselaraskan dengan industry termasuk didalamnya materi yang terkait dengan hardskill dan softskill yang dibutuhkan oleh industry, menekankan bahwa guru SMKN 4 Semarang walaupun terdiri dari guru umum dan guru kejuruan namun didalam meningkatkan pelayanan kepada siswa khususnya terkait dengan kurikulum yang melibatkan dunia kerja, adalah guru smk atau guru vokasi sehingga mempunyai kewajiban mengetahui dan memahami kompetensi yang dibutuhkan siswa didalam dunia kerja dan mensinkronkan kebutuhan indutri tersebut kedalam Adminitrasi pembelajaran yang merupakan tupoksi seorang guru, sehingga adanya keseimbangan dan relevansi antara teori di sekolah dan praktek di industry, guna membekali siswa yang kompeten sesuai dengan program keahlian masing-masing.



 Ice Faulia, S.Pd M.Si 
(Waka Humas dan Hubbin SMKN4 Semarang)

Baca juga di :
https://www.smk4smg.sch.id
Penulis : Ice Faulia, S.Pd M.Si (Waka Humas dan Hubbin SMKN4 Semarang)

Editor : Nenden Oktafia, S. Kom

Minggu, 22 Oktober 2023

VLOG II Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya & Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar

Vlog ini berisikan tentang video pembelajaran pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti kelas V Kurikulum Merdeka dengan materi Nilai Moral Bodhisatva dan Buddha. Media yang saya gunakan adalah canva yang bisa berinteraksi langsung dengan siswa dengan mengunakan Croombook dalam pembelajaran. Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) melalui kegiatan mengamati video Peserta didik dapat menyebutkan sikap dan perilaku meneladan sifat Bodhisattva serta nilai-nilai moral dalam riwayat kehidupan Pangeran Siddharta dan Buddha. Peserta didik Berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas kelompok dengan menampilkan hasil karya yang mereka buat di canva melalui poster. Asesmennya melalui aplikasi Kahoot dan refleksi di tulis di mentimeter. 

Berikut Video Vlog saya:



#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Sabtu, 21 Oktober 2023

Webinar BISTIK NUSANTARA (Berbagai Inovasi Sahabat Teknologi Nusantara)

 


Webinar ini di laksanakan pada hari sabtu pukul 13.30 Wib sampai dengan 16.00 Wib di kanal Youtube Sagusavi. Pada webinar ini ibu Nora Lisa sebagai moderator, keynote spiker ibu Sovya Nur Kartika Duta Teknologi Sulawesi Tengara Tahun 2020 dan Bapak Ir. Chandra, MSi, M.Pd Ketua Sagusavi Ikatan Guru Indonesia. Narasumber adalah Arham Amirudin (Sahabat Teknologi Sulawei Tengara), Diana B. Taringan (Sahabat Teknologi Sumatra Utara), Elfison Dahsananranca (Sahabat Teknologi Bengkulu), dan Waluyo Dwi Asmoro (Sahabat Teknologi Gorontalo). 


Pada webinar ini sahabat teknologi dari sulawesi tengara menyampikan materi tentang SI OPA yaitu Strategi Optimalisasi Pembelajaran Menyenangkan dengan Flipped Clasroom pada Mata Pelajaran Produktif sistem kelistirikan bodi kendaraan. 

Pemateri kedua yaitu Diana B. Taringan (Sahabat Teknologi Sumatra Utara) memaparkan materi dengan judul berbagi praktik baik pengembangan media pembelajaran dan pembuatan bukudigital referensi IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka).


Kemudian di lanjutkan oleh pemateri ketiga yaitu Elfison Dahsananranca (Sahabat Teknologi Bengkulu) dengan materi pemanfaatan literasi digital dalam pembelajaran.


Pemateri terakhir adalah Waluyo Dwi Asmoro (Sahabat Teknologi Gorontalo) dengan menyampaikan materi berbagi praktik baik Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) Terintegrasi TIK pada pelejaran pendidikan agama Buddha dan Budi pekerti kelas V Sekolah Dasar.

Link Youtbe:

Link Daftar Hadir

#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Jumat, 20 Oktober 2023

Webinar Berbagi Praktik Baik : Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK



Di dalam ekosistem digital pendidikan, pembelajaran tidak hanya tentang penerimaan informasi, tetapi juga tentang keterlibatan dan kolaborasi. Platform daring menyediakan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan kegiatan eksperimen virtual. Ini mengubah pendekatan pembelajaran dari pasif menjadi aktif, membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif yang diperlukan untuk sukses di abad ke-21.

Kolaborasi sahabat teknologi mengundang Bpak/Ibu dalam "Webinar Berbagi Praktik Baik : Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK”  pada:

 

Hari, tanggal        : Sabtu, 21 Oktober 2023

Puku                      : 13.30 -16.00 WIB

Keynote speaker:

Sovya Nur Katika - Duta Teknologi Prov, Sulawesi Tenggara Tahun 2020

Chandra Ketua Sagusavi IGI

 

Narasumber:

1.       Diana Br. Taringan – Sahabat Teknologi Sumut 2023

2.       Arham Amirudin – Sahabat Teknologi Sultra 2023

3.       Elfison Dahsananranca – Sahabat Teknologi Bengkulu 2023

4.       Waluyo Dwi Asmoro – Sahabat Teknologi Gorontalo 2023

Moderator

Nora Liza

Simpan tanggalnya dan bersiaplah menjadi bagian dari perubahan yang positif dalam dunia pendidikan.


#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Sosialisasi Akun Belajar.Id Kepada Siswa SDN No. 41 Hulonthalangi Gorontalo

 

Jumat 20 Oktober 2023 Waluyo Dwi Asmoro memberikan sosialisasi pemanfaatan akun belajar.id kepada siswa kelas VI A wali kelasnya adalah ibu Yuningsih AK Otoluwa, S.Pd. Pada kesempatan ini Waluyo Dwi Asmoro memberikan pemaparan tentang akun belajar.id dan kegunaannya beserta dengan fitur-fitrunya yang bisa di gunakan dalam pembelajaran peserta didik dalam sehari-hari.

Video Sosialisai akun belajar.id




Link Daftar Hadir:

#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Berbagi Praktik Baik Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBL Terintegrasi TIK DI SDN No. 41 HUlonthalangi Gorontalo

Pada hari rabu tanggal 18 Oktober 2023 pukul 13.30  Waluyo Dwi Asmoro berbagi praktik baik di sekolah saya dengan moderator adalah ibu Aneng K. Sogu dan di buka oleh Kepala Sekolah SDN No. 41 Hulonthalang Gorontalo Bapak Ramli Pateda,S.Pd, M.Pd.

Pada kesempatan ini Waluyo memaparkan hasil praktik baiknya dan para guru sangat senang dan tertarik dengan media yang telah di sampaikan oleh waluyo.

Link Daftar Hadir :

https://drive.google.com/file/d/1ubmq8ovnbe6muvWuK7E_qgxZ879cy_i_/view?usp=sharing

#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 


Webinar Strategi Integrasi TIK Dalam Kurikulum Merdeka

Integrasi TIK dalam proses pembelajaran sudah di depan mata. Kemampuan guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK , meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan siswa dengan penalaran yang lebih baik. Guru perlu menerapkan integrasi TIK dalam pembelajaran yang berpihak pada murid.

Webinar ini di mulai pukul 14.00 yang di moderatori oleh Bapak Munawir Patilima selaku Duta Rumah Belajar Provinsi Gorontalo Tahun 2020. Setelah itu webinar ini di buka oleh bapak Arief Dermawan BLPT Kemendikbudristek dengan memotivasi kami semua. 

Integrasi TIK dalam pembelajaran tentu dapat meningkatkan pembelajan bagi peserta didik bisa menambah motivasi dalam belajar peserta didik lebih antusias dan akan berperan aktif dalam pembelajaran sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta bisa meningkatkan rasa tangung jawab berfikir kritis bahkan bisa juga saling berkolaborasi.

Dalam webinar ini pemateri pertama adalah bapak Amirudin Ismuhu dengan judul Implementasi Model Pembelajaran PJBL Berbasis Virtual Reality. Penyampian berbagi praktik ini sagant bermanfaat bagi peserta karena beliau menunjukkan alat sehingga bisa menarik semua peserta yang ikut webinar.


Pemateri kedua adalah bapak Andika Putra Bina dengan tema Pengunaan TIK dalam Pembelajaran Model PBL. Bapak Andika berbagi praktik baik tentang pengunaan Chat GBT 3.5. 


Kemudian pemateri yang ketiga adalah Waluyo Di Asmoro dengan tema Berbagi Praktik Baik Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBL Terintegrasi TIK. Waluyo berbagi praktik baik dengan menjelaskan Bahan materi dari canva secara interaktif dengan croombook dan melakukan penilaan melalui kahoot di lanjutkan dengan refleksi peserta didik melalui mentimeter.


Pada sesi akhir webinar diadakan sesi tanya jawab dan kuis melalui kahoot dan waluyo memberikan bonus pada pemenang kuis.


Link daftar Hadir:

https://docs.google.com/document/d/1pfrkB7n2baHEysnb6SERYVIz3piLfulW/edit?usp=sharing&ouid=104336970008796621342&rtpof=true&sd=true






Webinar series " SAHABAT PEMBATIK GORONTALO SERI 7 "

 

Integrasi TIK dalam proses pembelajaran sudah di depan mata. Kemampuan guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan siswa dengan penalaran yang lebih baik. Bagaimana menerapkan integrasi TIK dalam pembelajaran yang berpihak pada murid? Yuk, cari tahu !!!

Ikuti webinar series " SAHABAT PEMBATIK GORONTALO SERI 7. yang diselenggarakan pada :


🗓️ Jumat, 20 Okt 2023

⏰ 14.00-16.00 Wita

📝 Link Webinar : https://meet.google.com/kef-yivd-jqt


Keynote speaker :

Arief Darmawan (BLPT Kemendikbudristek)


Moderator : 

Feiby O. Tanipu (DTK Gorontalo 2019)


Narasumber :

1. Amirudin Ismuhu

(Kepala SMKN 1 Popayato Timur)

2. Andika Putra Bina

(Guru SDN 10 Kota Barat)

3. Waluyo Dwi Asmoro

(Guru SDN No. 41 Hulonthalangi Gorontalo)


Daftar Segera!!

Link Pendaftaran

https://bit.ly/Pendaftaranseries7pembaTIK


#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Selasa, 17 Oktober 2023

DISEMINASI BERBAGI PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN INOVATIF MEMANFATKAN TIK di SDN 41 Hulonthalangi

 

Penerapan model pembelajaran inovatif merupakan salah satu tuntutan dalam pembelajaran. Guru perlu memiliki kemampuan dalam mengembangkan pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan TIK. Mari ikuti diseminasi berbagi praktik baik pembelajaran inovatif memanfaatkan TIK yang akan dilaksanakan pada :

Hari         : Rabu, 18 Oktober 2023

Pukul        : 13.30 S/d Selesai

Tempat     : Ruang Sergu SDN No. 41 Hulonthalangi Gorontalo


#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

Senin, 09 Oktober 2023

Kuliah Umum PembaTIK Level 4 2023 Level 4

 

Yth. Bapak/Ibu,


Kuliah Umum merupakan rangkaian dari kegiatan PembaTIK level 4 yang akan membekali peserta PembaTIK level 4 dengan wawasan:

1. Membangun Mindset Inovator dalam Ekosistem Digital Pendidikan

2. Pemanfaatan Platform Pembelajaran Digital yang Membelajarkan

3. Komunikasi Digital, Kolaborasi, dan Public Speaking


Saksikan Kuliah Umum PembaTIK Level 4 2023 Level 4 pada:

📅Hari Senin, 9 Oktober 2023

🕐 Pukul 13.00 - 17.00 WIB

Siaran Langsung Melalui Youtube Kemendikbud RI dan Rumah Belajar Kemdikbud

🔗http://ringkas.kemdikbud.go.id/pembatiklv4

Menghadirkan Narasumber:

1. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek | Ir. Suharti, M.A., Ph.D.

2. Dirjen GTK Kemendikbudristek | Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

3. Kepala Pusdatin Kemendikbudristek | Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si.

4. Kepala Balai Layanan Platform Teknologi | Wibowo Mukti, M.Si

5. Lenang Manggala | Founder Nyalanesia

6. Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd | Dosen Universitas Negeri Jakarta

7. Sherly Annavita Rahmi | Konten Kreator

8. Epi Suhaepi | Duta Teknologi Banten 2021


Semangat berkolaborasi dalam “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”

Minggu, 23 April 2023

Kisah Devadatta 2

 

DHAMMAPADA I, 17

        Suatu saat Devadatta menetap bersama Sang Buddha di Kosambi. Selama tinggal di sana ia menyadari bahwa Sang Buddha menerima banyak perhatian dan penghormatan maupun pemberian. Dia merasa iri hati terhadap Sang Buddha dan bercita-cita untuk memimpin Sangha yang terdiri dari bhikkhu-bhikkhu.

        Suatu hari, ketika Sang Buddha sedang memberikan khotbah di Vihara Veluvana di dekat Rajagaha, dia mendekati Sang Buddha dan dengan alasan bahwa Sang Buddha sudah semakin tua, dia sangat berharap Sangha akan dipercayakan kepada pengawasannya.

        Sang Buddha menolak usulnya serta menegur, bahwa dia telah menelan air ludah orang lain. Sang Buddha kemudian meminta Sangha melaksanakan rencana melakukan pengumuman (pakasaniya kamma) sehubungan dengan kelakuan Devadatta.

        Devadatta merasa tersinggung serta bersumpah membalas dendam dan menantang Sang Buddha. Tiga kali, dia mencoba untuk membunuh Sang Buddha.

        Pertama, dengan menggunakan beberapa pemanah sewaan. Kedua, dengan memanjat ke atas bukit Gijjhakuta dan menjatuhkan sebuah batu besar kepada Sang Buddha; dan ketiga, dengan memabukkan Gajah Nalagiri untuk menyerang Sang Buddha.

        Pemanah sewaan kembali setelah mencapai tingkat kesucian sotapatti, tanpa menyakiti Sang Buddha.

        Batu besar yang didorong jatuh oleh Devadatta melukai sedikit jari kaki Sang Buddha, dan ketika Gajah Nalagiri lari menuju Sang Buddha, ia dibuat jinak oleh Sang Buddha.

        Dengan demikian Devadatta gagal untuk membunuh Sang Buddha. Dia mencoba siasat lainnya, mencoba memecah belah Sangha dengan cara membawa pergi beberapa bhikkhu baru, menyingkir bersamanya ke Gayasisa.

        Bagaimanapun juga, banyak di antara mereka telah dibawa pulang kembali oleh Sariputta Thera dan Maha Moggallana Thera.

        Kemudian, Devadatta jatuh sakit. Setelah menderita sakit selama sembilan bulan, dia meminta murid-muridnya untuk  membawanya menghadap Sang Buddha di Vihara Jetavana.

        Ketika Devadatta dan rombongannya mencapai kolam di dekat Vihara Jetavana, para pengangkutnya meletakkan tandu tempat berbaringnya di tepi kolam, dan mereka pergi mandi. Devadatta bangun dari tempat berbaringnya, dan menaruhkan kedua kakinya di tanah.

            Pada saat itu juga kakinya masuk ke dalam bumi, dan sedikit demi sedikit dia ditelan bumi. Devadatta tidak memiliki kesempatan untuk melihat Sang Buddha karena perbuatan jahat yang telah dia lakukan terhadap Sang Buddha. Setelah kematiannya, dia terlahir di Neraka Avici (Avici Niraya), tempat yang penuh dengan penyiksaan terus-menerus.

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 17 berikut:

Di dunia ini ia menderita, di dunia sana ia menderita; pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia meratap ketika berpikir, "Aku telah berbuat jahat", dan ia akan lebih menderita lagi ketika berada di alam sengsara.

Jumat, 14 April 2023

3.1.a.8. Koneksi Antar materi - Modul 3.1

 

Koneksi Antar Materi

 Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oleh: Waluyo Dwi Asmoro

CGP Angkatan 7

Kota Gorontalo

 

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, maka kutipan diatas sangat terkait dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini yaitu anak tidak hanya diajarkan tentang calistung (baca, tulis dan hitung), namun ada hal yang lebih penting dan terbaik untuk diajarkan kepada mereka. Yakni sesuatu yang sangat berharga bagi mereka seperti budi pekerti yang meliputi olah cipta rasa karsa dan raga. Selain itu anak juga perlu diajarkan apa yang berharga menurut mereka, sesuai minat dan bakat yang ada. Kita hanya perlu menebalkan tulisan yang sudah ada, dan menuntun anak-anak menuju kodrat mereka.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak yang luar biasa pada lingkungan sekitar kita, dimana keputusan yang akan kita ambil sesuai dengan kaidah-kaidah yang harus dilaksanakan dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengakomodasi sebagian besar keinginan dari orang-orang di sekitar kita. Sebagai seorang pemimpin kita tidak boleh egois dengan memaksakan keputusan kita pada orang lain, tetapi dalam mengambil keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diajarkan pada modul 3.1 ini. 

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, berusaha untuk berkontribusi pada proses pembelajaran murid dalam pengambilan segala keputusan. Jadi keputusan yang diambil untuk proses pembelajaran murid haruslah berpihak pada murid dan untuk kepentingan murid sebesar-besarnya. Pendidikan merupakan persemaian benih-benih. Jadi apapun keputusan yang kita ambil bertujuan untuk membuat benih-benih yang sudah ada dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Sebagai pemimpin pembelajaran dapat menjadi fasilitator, motivator, supaya anak-anak dapat menuju kebahagiaan, kemandirian dan kesejahteraan. Pemimpin pembelajaran dapat membawa anak Indonesia mencapai kemerdekaan belajar.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Pada kalimat ini  menunjukkan bahwa begitu pentingnya untuk mengambil keputusan agar murid bisa memiliki karakter dan keterampilan sosial emosional yang baik untuk meraih kebahagiaan di masanya nanti.

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan tauladan atau contoh praktek baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Gru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik tentunya adalah nilai kebaikan diantaranya; kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, gotong-royong dan nilai kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang paling kita hargai dalam hidup dan sangat berpengaruh pada pembentukkan karakter, perilaku dan membimbing dalam kita mengambil sebuah keputusan. Sebagai Guru Penggerak, tentunya ada beberapa nilai-nilai yang harus dipegang diantaranya; mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid dimana nilai-nilai tersebut merupakan manivestasi dari pengimplementasian kompetensi sosial emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan berinteraksi sosial dalam mengambil keputusan secara kesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi. Serta pengambilan keputusan juga didasarkan pada 3 prinsip untuk penyelesaian dilema, diantaranya; berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinkhing), berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking)

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apaila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam melaksanakan proses Pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan, konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada murid .

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika ataukah bujukan moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dengan nilai-nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan landasan pemikiran yang dimiliki akan cenderung pada prinsip melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai dalam diri dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri kita. Maka seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang terjadi.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus tersebut termasuk dilema etika atau bujukan moral. 

Jika kasus tersebut merupakan dilema etika, sebelum mengambil sebuah keputusan kita harus mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga hasil keputusan yang kita ambil mampu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk muridnya. Intinya pengambilan keputusan yang tepat terkait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan . Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam hal ini tantangan dalam pengambilan keputusan biasanya seringkali terletak pada paradigma diru masing-masing. Perbedaan sudut pandang setiap orang dalam mengidentifikasi dan menganalisis suatu masalah membuat kita sulit untuk mendapatkan kesepakatan Bersama. Sehingga hal ini menjadi suatu tantantang dimana keputusan itu akan sulit jika semuaorang memiliki ego masing-masing.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Dalam mengambil keputusan memiliki pengaruh yang penting pada murid, keputusan yang kita ambil memberi kesempatan kepada murid untuk bisa belajar sesuai dengan gaya minat belajar anak-anak sehingga mereka akan memperoleh pelajaran yang nyaman aman dan menyenangkan. Sebagai pendidik yang bertugas sebagai pemimpin pemdelajaran kita harus benar-benar membuat keputusan yang tepat dengan melihat keadaan setiap murid, mengambil keputusan yang dapat mencakup semua murid dengan potensi masing. Keputusan yang kita buat haruslah memberi ruang yang baik bagi murid-murid untuk dapat mengeksplor diri mereka melalui hal-hal yang bernilai kebajikan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin pembelajaran harus bisa mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta-fakta yang ada, pemimpin harus lebih jeli dalam melihat dasar-dasar pengambilan keputusan, dan perlu melihat dampak yang akan diakibatkan dari keputusan yang kita ambil, karena hal ini akan sangat mempengaruhi lingkungan dan paling penting akan mempengaruhi masa depan murid kita. Sebagai pemimpin pembelajaran haruslah kita melihat dari segala sudut pandang, memahami segala situasi dan kondisi yang terjadi dilingkungan dan yang dihadapi murid-murid kita, kita harus mengutamakan keberpihakan kepada murid yang dilakukan dengan melihat nilai-nilai kebajikan dan berdasarkan norma yang berlaku.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Saya menyimpulkan bahwa pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran terkait dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar. Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat atau potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.

Seorang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan.

Dengan berbekal keterampilan coaching ini dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri tidak sebatas pada murid, keterampilan coaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfullness), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang akan terjadi.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya tentang konsep-konsep yang telah saya pelajari pada modul ini yaitu

4 paradigma pengambilan keputusan :

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

3 Prinsip penyelesaian dilema.

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

9 Tahapaan pengambilan dan pengujian keputusan:

1.       Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang salingbertentangan

2.       Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3.       Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini

4.       Pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulias, uji instuisi, uji publikasi, uji panutan/idola)

5.       Pengujian paradigma benar atau salah

6.       Prinsip pengambilan keputusan

7.       Investigasi tri lema

8.       Buat keputusan

9.       Meninjau kembali keputusan dan refleksikan

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya pernah membuat keputusan yang berhubungan dengan dilema etika namun belum menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan karena sebelumnya saya berpikir bahwa sebuah keputusan itu hanya berkaitan dengan kesepakatan bersama dan tidak merugikan orang lain. Setelah memahami modul ini saya menjadi lebih punya dasar yang dapat saya jadikan sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini pemahaman saya masih sangat kurang dan belum tahu dengan jelas tentang menerapkan prinsip dan paradigma pengambilan keputusa. Sehingga dampak pembelajaran pada modul ini terhadap pengambilan keputusan yang saya lakukan sangat besar, Saya bersyukur bisa mempelajari materi pada modul ini sehingga saya dapat memahami bahwa dalam pengambilan keputusan penting untuk memahami kondisi dan situasi dalam sebuah kasus, menerapkan prinsip-prinsip dan paradigma pengambilan keputusan serta menerapkan konsep pengambilan dan pengujian keputusan dapat membantu dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat, selain itu sebagai pemimpin pembelajaran saya perlu untuk mengambil keputusan yang benar-benar berpihak kepada murid dan mengandung nilai-nilai kebajikan dan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Menurut saya sangat penting bagi saya mempelajari modul ini. Karena materi dari modul ini sangat membantu saya dalam mempraktekkan pengambilan keputusan yang benar. Selain itu saya dapat mengidentifikasi setiap kasus yang terjadi sehingga mampu menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah.

Salam Guru pengerak

Salam dan Bahagia

Terima Kasih.